Subscribe Us

Ribuan Warga Desa Bodeh Memeriahkan 1 Muharam 1445 H Dengan Festival Lampion


Pemalang - Ribuan warga Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan rasa semangat dalam  menyambut tahun baru Islam, 1 Muharam 1445 H, dengan Festival Lampion. Gelaran acara tersebut dimulai dari perempatan RT 06-07/ RW : 02, diawali dengan do'a, istighosah, siraman air doa, serta arak-arakan gunungan yang diiringi oleh lampion sepanjang kurang lebih 2 km menuju Kali Tarung.

Baca juga :

https://harianpemalangnews.blogspot.com/2023/07/sekapur-sirih-selamat-menyambut-tahun.html

Kepala Desa Bodeh, Akhmad Subehi, menjelaskan bahwa malam itu merupakan momen bersejarah bagi masyarakat Desa Bodeh. "Malam ini masyarakat Desa Bodeh menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1445 H atau yang dalam tradisi Jawa dikenal sebagai 1 Suro. Acara ini kami mulai dengan doa dan istighosah, siraman air doa, serta arak-arakan gunungan yang diiringi lampion menuju Kali Tarung," ujar Akhmad Subehi.


Lebih lanjut Kades Bodeh mengatakan, Tradisi memperingati tahun baru Islam atau 1 Suro memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Jawa. Pada malam yang dianggap sakral ini, masyarakat di berbagai daerah menjalankan berbagai tradisi yang bervariasi namun memiliki tujuan yang sama, yaitu memperingati malam 1 Suro. Malam 1 Suro adalah awal tahun baru Hijriah yang dihormati secara khusus oleh masyarakat Jawa. Pada malam tersebut, masyarakat Jawa di Indonesia melaksanakan berbagai ritual sesuai dengan tradisi daerah masing-masing. Perayaan malam 1 Suro dilakukan setelah waktu Maghrib pada hari sebelum tanggal 1 Suro, mengikuti konsep pergantian hari dalam kalender Jawa yang dimulai saat matahari terbenam pada hari sebelumnya, tidak seperti pergantian hari dalam kalender Masehi yang dilakukan pada tengah malam.

Tampak atmosfer magis dan cahaya gemerlap lampion menciptakan pemandangan yang memukau dan memperkaya warisan budaya Desa Bodeh.


Dalam Festival Lampion ini, warga Desa Bodeh memiliki kesempatan untuk saling berbagi kegembiraan dan menghormati tradisi leluhur mereka. Ribuan warga berjalan kaki bersama-sama, memperebutkan gunungan yang telah didoakan, dan menghanyutkan lampion-lampion ke dalam arus Kali Tarung. Semangat gotong royong dan rasa persatuan begitu kental terasa di antara para peserta yang turut merayakan momen penting dalam kehidupan keagamaan dan budaya Desa Bodeh.

" Festival Lampion ini tidak hanya menjadi perayaan bersejarah bagi Desa Bodeh, tetapi juga menarik perhatian pengunjung dari luar daerah. Diharapkan, acara ini dapat terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakat Jawa. Dengan semaraknya Festival Lampion dan kehangatan doa serta kebersamaan yang terpancar, masyarakat Desa Bodeh memperlihatkan keindahan dan kekayaan tradisi mereka kepada dunia, menjadikan Suronan tahun 2023 ini sebagai kenangan yang tak terlupakan bagi warga Desa Bodeh serta minta dikabulkannya do'a agar Allah SWT menjadikan desa Bodeh baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur adalah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya ," pungkas Kades Bodeh Akhmad Subehi. ( Joko Longkeyang )

Posting Komentar

0 Komentar