Subscribe Us

Sambangi TKP Musibah Longsor, Bupati Pemalang Berikan Bantuan

 


Pemalang - Musibah tanah longsor yang yang menewaskan dua orang warga RT 11/2  Wasilah (30) dan Kifa (2) di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Minggu (26/06/2022 ) mengundang simpatik semua pihak baik Pemerintah Kabupaten Pemalang maupun masyarakat pada umumnya. 

Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ), Dinsos, PMI, Baznas, dari ormas Pemuda Pancasila, ormas Bapera serta dari pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu mengalir ke warga Desa Plakaran yang terdampak musibah tanah longsor tersebut dan pada Rabu ( 29/06/2022 ) Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo. S.T., M.Si. dengan dampingi oleh Sekda Kabupaten Pemalang M. Arifin, Kadiskominfo Yanuarius Nitbani, Kadis Perkim Ramdon, Kadis DLH, Kalak BPBD Sugiyanto, Kabid Sosial Dinsos Pemalang Supadi, Pengurus Baznas Kabupaten Pemalang, Camat Moga Umroni, Kepala Desa Plakaran Nur Laela  melihat secara langsung tempat kejadian tanah longsor tersebut sekaligus memberikan bantuan kepada suami dan ayah korban yang tewas dalam bencana tersebut berupa uang sebanyak Rp. 10jt.


 "Mari kita do'akan semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan, amiin", ucap Bupati sesuai memberikan bantuan.

Dalam kesempatan tersebut ketika diwawancarai awak media, Bupati Pemalang juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir melakukan evakuasi terhadap kejadian tersebut sekaligus mengungkapkan rasa khawatir dengan kondisi alamnya yang rawan bencana ," Kepada semua pihak yang sudah membantu saudara - saudara kita yang terkena bencana ini atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang kami mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya dan melihat situasi dan kondisi tanahnya yang berbukit dan rumahnya berada di tebing maka sangat rawan sekali terjadi musibah ", kata Mukti Agung Wibowo.


Bupati juga berharap agar kedepannya bisa diantisipasi ," harapan kami ini bisa diantisipasi dan ke depannya bisa diatasi agar  tidak terjadi longsor lagi, karena kondisi alam semacam ini tidak hanya ada di Desa Plakaran saja akan tetapi di Wilayah Kabupaten Pemalang lainnya terutama Pemalang selatan ,"imbuh Bupati.


Disinggung mengenai kemungkinan direlokasi,  Bupati menyampaikan," ini kondisional kalau memang tempatnya ada untuk relokasi ya harapan kami untuk direlokasi, tapi yang penting kita bisa meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya bencana alam lagi ke depannya," pungkasnya.

Terkait dengan harapan Bupati Pemalang tentang meminimalisir bencana alam kedepannya, Kepala BPBD Kabupaten Pemalang Sugiyanto menjelaskan, " kami  akan menginvestigasi tanah yang semacam ini dan nantinya untuk antisipasi terhadap bencana tanah longsor pihaknya pada tahun 2023 akan memasang alat deteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS) di sekitaran rawan bencana, alat tersebut kalau ada pergerakan tanah akan bunyi sehingga masyarakat dapat segera menyelamatkan diri,” jelasnya Sugiyanto.


Masih kata Sugiyanto, mengingat Desa Plakaran rawan bencana maka ke depan BPBD Kabupaten Pemalang akan bekerja sama dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah untuk membentuk Desa Tangguh Bencana, dengan dibentuknya Desa Tangguh Bencana maka diharapkan warga Desa Plakaran akan paham manakala ada bencana masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan ,“Dengan dibentuknya Desa Tangguh Bencana di Desa Plakaran diharapkan masyarakat akan paham manakala terjadi bencana apa yang akan dilakukan”, pungkas Kalak BPBD.



Sementara itu Kepala Desa Plakaran Nur Laela menyambut suka cita atas kehadiran Bupati Pemalang," atas nama Pemdes Plakaran mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bapak Bupati Pemalang beserta rombongan yang telah hadir di sini dan kehadiran beliau bisa memberikan semangat kepada warga Desa Plakaran yang terkena musibah tanah longsor dan perlu kami sampaikan bahwa ada lima titik tanah rawan longsor dengan jumlah ada 21 rumah yang terdampak dan lima rumah yang penghuninya untuk segera diungsikan karena sudah cukup menghawatirkan dan kami berharap ke depan agar wilayah rawan longsor bisa ditanami rumput penahan bencana tanah longsor," ungkap Nur Laela.



Perjalanan dari Balai Desa Plakaran ke Lokasi bencana tanah longsor sepanjang 300 meter dilakukan dengan berjalan kaki oleh Bupati Pemalang beserta rombongan dan dimanfa'atkan oleh masyarakat untuk menyambutnya di sepanjang jalan dengan bersalaman dan meminta foto bersama.

( Joko Longkeyang )

Posting Komentar

0 Komentar